Mata Kuliah :
Dogmatika 7- Eskatologi
Dosen Pengampu :
Ernawati, M.Th
Tugas :
Kerajaan Seribu Tahun Menurut Amillenialisme
Nama :
Boy Rio Sinaga
Semester :
VIII (Delapan)
BAB I
Pendahuluan
Pemikiran
tentang eskatologi memiliki berbagai bentuk yang berbeda dalam
kelompok-kelompok yang berbeda. Dalam lingkungan Kristen, eskatologi
menceritakan sehubungan dengan kedatangan Tuhan yang kedua kali. Berbagai
pandangan serta penafsiran muncul untuk menjelaskan peristiwa yang akan terjadi
pada akan datang.
Study tentang akhir zaman seringkali
telah memisahkan orang percaya selama bertahun-tahun. Sistem interpretasi yang
berbeda seperti Premilenialisme, postmilenialisme, dan amilenialisme telah
berakibat pada wilayah lain dalam teologi selain eskatologi.[1] Eskatologi
merupakan penghiburan akan pengharapan masa depan dengan kedatangan Kristus
yang kedua menjadi puncak dari eskatologi sendiri. Eskatologi banyak berisi
tentang nubuatan-nubuatan mengenai akhir zaman. Eskatologi juga membahas
mengenai kerajaan seribu tahun masa pemerintahan Tuhan Yesus Kristus baik
secara literal maupun secara simbolis. Ada beberapa pemahaman yang menjelaskan
mengenai kerajaan seribu tahun yakni Premilenialisme, postmilenialisme dan
amilenialisme. Kata millennium yang
berasal dari kata mile, yang berarti
“seribu” dan berhubungan dengan
pernyataan dalam Kitab Wahyu 20:4, “dan mereka akan hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun”.
Apakah pernyataan ini harus dimengerti secara harafiah atau secara simbolikal?
Jawabannya menentukan doktrin seseorang akan hal-hal akhir. Pada pembahasan
dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai kerajaan seribu tahun menurut
pandangan amilenialisme.
BAB II
KERAJAAN SERIBU TAHUN MENURUT PANDANGAN
PAHAM AMILLENIALISME
Etimologi
Istilah milenium berasal dari bahasa
Latin Mille dan annus yang berarti seribu tahun. Premilleanisme mengajarkan bahwa
kerajaan Tuhan Yesus akan didirikan di atas bumi ini selama seribu tahun, dan
kerajaan itu akan berlangsung pada waktu Tuhan Yesus kembali ke dunia ini.[2] Dalam kamus teologi, Amilenialisme adalah
salah satu aliran dalam ajaran milenialisme, yang berpandangan bahwa millennium
atau dasa abad Mesianis tidak akan berlangsung di dunia ini.[3]
Dalam Wikipedia ,the free encyclopedia Amillennialism (Greek:
a- "no" + millennialism),
in Christian eschatology, is the
rejection of the belief that Jesus
will have a literal, thousand-year-long, physical reign on the earth. This is
in opposition to premillennial and some postmillennial
interpretations of chapter 20
of the Book of Revelation.[4] Sedangkan
dalam Wikipedia Indonesia disebut Amilenialisme adalah istilah bagi
ajaran yang meyakini bahwa kerajaan seribu tahun
itu tidak ada. Para penganut pandangan ini menolak ajaran pra-milenialisme
maupun postmilenialisme. Mereka memercayai
bahwa sebelum kedatangan Kristus yang kedua,
maupun masa sesudah kedatangannya, dunia akan berisi kejahatan dan kebaikan
sekaligus. Menurut pandangan Amilenialisme, pada masa kini Kerajaan Allah
sudah hadir melalui pemerintahan Kristus
dari sorga,
pesan-pesan Alkitab,
karya pelayanan gereja,
dan pekerjaan Roh Kudus. Kemudian nanti akan datang masa "Kesengsaraan Besar"
(tribulasi) yang akan dialami hingga kedatangan kembali Kristus di dunia yang
waktunya tidak diketahui.[5]
1. Beberapa
pandangan tentang Kerajaan Seribu Tahun
a. Pandangan
Post-Milenium mengenai Kerajaan Seribu Tahun
Pandangan
ini popular pada abad kesembilan belas dan merupakan pandangan yang
dipopulerkan oleh teolog-teolog utama
diakhir abad kesembilan belas dan abad kedua puluh yaitu Charles Hodge, William
G.T Sheed, B. B. Warfield, A. A. Hodge, A. H Strong dan yang lain.[6]
Dalam Postmilenialisme, kedatangan Kristus kedua kali akan didahului oleh zaman
Millenium atau Kerajaan Seribu Tahun. Di zaman ini, Kristus bersama-sama dengan
Roh Kudus akan mewujudkan amanat agung serta berkat yang telah dijanjikan ke
dalam dunia. Roh kudus akan mewartakan takhta sorga di dalam Kristus melalui
gereja-gereja atau manusianya sendiri. Manusia yang sudah ditebus terdahulu
oleh penderitaannya. Secara berkala, Kerajaan Allah akan dikembangkan di Bumi.
Dan pemerintahan Kerajaan itu, melalui Roh Kudus, akan bertahan dalam jangka
waktu yang lama.
Pandangan
ini memandang, tidak adanya tribulasi, sehingga mereka berpikir bahwa dunia
akan semakin baik, ketika masuk kerajaan seribu tahun, semua manusia menjadi
semakin baik, sampai pada akhirnya Tuhan Yesus datang ke dua kalinya. Hal
ini nampak jelas dari khotbah yang dikhotbahkan oleh gereja-gereja yang
menekankan kesuksesan dalam kehidupan. Pandangan ini lahir dari pemahaman
tentang kerajaan seribu tahun, dimana kuasa iblis, dan iblis sendiri diikat
oleh para malaikat, dibuang, dan pada akhirnya dimateraikan di dalam lubang
neraka. Ketika iblis tidak dapat lagi berkuasa atas manusia, maka manusia akan
melakukan apa yang baik, taat kepada setiap apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
Ditambah
lagi dengan penafsiran bahwa akan adanya pemerintahan orang-orang kudus,
membuat manusia semakin baik. Jadi ketika memasuki kerajaan seribu tahun
manusia menjadi semakin baik sampai pada akhirnya Tuhan Yesus datang keduakali,
untuk menyediakan bumi dan langit baru. Mereka tidak menerima pemahaman bahwa
dalam kerajaan seribu tahun aka nada penganiayaan kepada orang-orang percaya.
Post-Milenium
berpendapat bahwa dalam masa gereja terdapat satu kebangunan rohani yang besar,
mereka menyebutnya masa keemasan gereja. Kebangunan rohani manusia ialah
tersebar luasnya Injil Tuhan; kebenaran Alkitab mengubah hati, masyarakat,
ekonomi, politik.[7]
Namun, tidak semua manusia menjadi orang Kristen, melainkan prinsip kehidupan
Alkitab telah dijalankan oleh orang percaya hingga kedatangan Tuhan Yesus kedua
kali. Menurut prinsip-prinsip post-milenium, kedatangan Tuhan Yesus Kristus
yang kedua kali akan segera diikuti dengan kebangkitan dan penghakiman atas
seluruh umat manusia, serta pernyataan sorga dan neraka secara penuh.[8]
Pada
waktu milenium itu terwujud, maka prinsip-prinsip iman dan moral Kristen akan
diterima sebagai standar bagi semua bangsa dan individu. Louis Berkhof dalam bukunya
menentang hal ini dan mengatakannya sebagai ketidaksetujuan terhadap ajaran ini
Alkitab sesungguhnya mengajarkan
bahwa Injil akan diberitakan keseluruh bangsa dan akan memberi pengaruh besar,
tetapi Alkitab tidak mengajarkan bahwa akan terjadi pertobatan dari seluruh
dunia, baik pada zaman ini maupun pada zaman yang akan datang.[9]
Dapat didefinisikan postmilenialisme
sebagai pandangan tentang hal-hal akhir zaman, yang mempercayai bahwa Kerajaan
Allah sekarang ini sedang terus diperluas melalui pemberitaan Injil dan
pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang-orang, sehingga seluruh dunia pada
akhirnya akan dikristenkan, dan setelah itu Kristus akan kembali di penutupan
masa penuh kebenaran dan damai yang panjang, yang disebut sebagai "Milenium".
Patut ditambahkan bahwa menurut prinsip-prinsip postmilenialisme, kedatangan
Kristus yang kedua kali akan segera diikuti dengan kebangkitan dan penghakiman
atas seluruh umat manusia, serta penyataan sorga dan neraka secara penuh.
b. Pandangan
Pra-Milenium
Pandangan
Pra-Milenium mengatakan bahwa terlebih dahulu ada kesengsaraan besar terjadi,
kemudian barulah mendirikan Kerajaan Seribu Tahun. Kesengsaraan besar ini
terjadi selama 7 (tujuh) tahun. pada masa kesengsaraan ini berlangsung, banyak
orang akan beroleh keselamatan. Golongan Pra-Milenium memegang satu doktrin
yang penting, yakni semua orang Kristen akan diangkat ke langit sebelum
kesengsaraan terjadi.[10]
Kesengsaraan hanya dialami oleh orang yang menolak Kristus dan tidak berlaku
bagi orang-orang percaya. orang Kristen yang mati dibangkitkan dan yang masih
hidup diubahkan dan dimuliakan setelah itu akan bersama-sama dengan Kristus
diangkat diawan-awan. setelah itu, Kristus menegakkan kerajaan-Nya dibumi
selama Seribu Tahun. Tuhan Yesus memerintah atas seluruh bumi bersama-sama
dengan orang-orang percaya. mereka yang memerintah adalah mereka yang baru
dibangkitkan dan mereka yang masih hidup ketika Kristus datang. Semua orang
yang tidak percaya akan tunduk dibawah pemerintahan Kristus.
Menjelang
masa Seribu Tahun berakhir, iblis akan dilepaskan kembali dan menyesatkan
banyak bangsa. Terjadilah perang Gog dan Magog yaitu roh setan yang akan
memimpin orang-orang fasik untuk menyerang “kemah orang-orang kudus”.[11]
Kemudian turun api dari sorga dan iblis dicampakkan. Diakhir Masa Seribu Tahun
akan terjadi kebangkitan orang-orang fasik dari kematian. Kemudian akan terjadi
penghakiman bagi semua manusia dihadapan tahta putih. mereka yang tertulis
namanya dibuku kehidupan akan hidup kekal dalam bumi yang baru dan yang
tidak akan masuk kedalam neraka kekal. Pokok dari pandangan ini dapat dikatakan
kedatangan Kristus yang kedua kali sudah dekat, dan akan merupakan sesuatu yang
Nampak, personal dan mulia.[12]
Setelah
Kristus turun ke bumi, antikristus akan dibinasakan dan pemerintahannya akan
diakhiri. Baik pada masa ini atau sebelumnya, sejumlah besar orang Yahudi akan
bertobat, percaya kepada Kristus sebagai Mesias, dan diselamatkan; pertobatan
orang-orang Yahudi ini akan menjadi ber yang besar bagi dunia. Kedatangan itu juga akan didahului
peristiwa-peristiwa tertentu, seperti penginjilan kepada segala bangsa,
pertobatan Israel, kemurtadan besar, masa aniaya besar, dan datangnya
sipendosa.
PANDANGAN AMILENIALISME MENGENAI
KERAJAAN SERIBU TAHUN
Kita mulai Amelianisme: istilah
ini sebenarnya bukanlah istilah yang tepat. Istilah ini memberikan kesan bahwa
orang-orang amilenialis adalah mereka yang tidak mempercayai adanya milenium atau
orang-orang yang mengabaikan enam ayat pertama dari Wahyu 20, yaitu bagian yang
berbicara tentang pemerintahan milenium. kedua tuduhan ini tidak
benar. meskipun memang harus diakui bahwa orang amilenialis tidak
mempercayai adanya pemerintahan seribu tahun secara harafiah yang
mengikuti kedatangan Yesus Kristus kembali, namun tetap istilah amilenialisme
itu sendiri bukanlah istilah yang akurat untuk menjelaskan pandangan mereka.[13] Istilah Amilenialisme terkesan tidak mempercayai adanya
milenium. Jay Adams dalam bukunya The Time is at Hand mengusulkan agar
istilah amilenialisme diganti dengan istilah milenialisme yang telah
terwujud[14].
Istilah Adams ini sebenarnya lebih mewakili pandangan orang-orang
amilenialisme, sebab pada hakikatnya amilenialis percaya bahwa milenium yang
disebutkan dalam Wahyu 20 tidak secara eksklusif menunjuk kepada masa yang akan
datang, melainkan sekarang ini sedang dalam proses untuk tergenapi. Amilenialis
menafsirkan milenium dalam Wahyu 20:4-6 sebagai pemerintahan oleh jiwa
orang-orang percaya yang telah meninggal dan yang sekarang ini bersama-sama
dengan Kristus di sorga. Mereka memahami bahwa diikatnya setan sebagai periode
waktu antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedua, dan segera akan
berakhir saat kedatangan Kristus akan datang kembali setelah pemerintahan
milenium sorgawi ini.
Amilenialis
memegang keyakinan bahwa Kerajaan Allah sekarang ini telah hadir di dalam dunia
dalam wujud pemerintahan Kristus atas umat-Nya melalui Firman dan Roh Kudus.
Namun pada saat yang bersamaan, amilenialis juga adalah orang-orang yang sedang
menantikan penyempurnaan Kerajaan Allah di masa yang akan datang, di dalam bumi
yang baru. Mereka menyadari bahwa Kristus telah menang dengan pasti atas dosa
dan Iblis, namun Iblis akan tetap ada bersama-sama dengan Kerajaan Allah hingga
akhir zaman. Sehingga meskipun kita telah menikmati berkat-berkat eskatologi
pada masa sekarang ini, kita masih merindukan klimaks dari seluruh tanda zaman
dan kedatangan Kristus yang kedua yang akan menghantar kita dalam kondisi final
( eskatologi yang akan datang). Dengan kata lain, segala tanda-tanda akhir
zaman telah berlangsung sejak kedatangan Kristus yang pertama, dan akan terus
memuncak hingga sebelum Kedatangan Kedua. Mereka juga terus mewaspadai
meningkatnya kesusahan, murtad, dan munculnya pribadi antikristus sebelum
Kedatangan Kedua. Amilenialis memahami kedatangan Kristus yang kedua
sebagai satu peristiwa tunggal, dan bukan satu peristiwa dengan dua tahap di
dalamnya. Amilenialisme mengajarkan bahwa peristiwa-peristiwa tertentu harus
terjadi telebih dahulu sebelum kedatangan kedua. Jadi kembalinya Kristus tidak
dapat dikatakan “imminent” artinya
Kristus dapat datang sewaktu-waktu. Tanda-tanda sebelum kedatangan Kristus yang
kedua adalah 1. Panggilan bagi orang-orang non-Yahudi (Mat 24:14; Mrk 13:10; Rm
11:25) dimana bangsa-bangsa itu akan di Injili. 2. Pertobatan Israel. Semua
orang Israel dalam Rom 11:26, bukan berarti orang Israel melainkan sejumlah
orang Israel pilihan. Kemurtadan yang besar dan tribulasi yang besar (Mat
24:9-12; 21-24; Mrk 13:9-22; Luk 21:22-24) 4. Penyataan Anti Kristus. 5.
Tanda-tanda dan mujizat-mujizat.[15]
Semua peristiwa dimasa depan yang berhubungan dengan kedatangan Kristus
yang kedua akan terjadi secara bersamaan pada saat Kristus datang untuk kali
kedua. (Yoh. 5:28-29; 1Kor. 15:5).
Pada
saat Kristus datang kembali akan terjadi kebangkitan umum, bagi orang-orang
percaya maupun tidak. Setelah kebangkitan, orang-orang percaya yang masih hidup
pada saat Kristus kembali, akan diubahkan dan dimuliakan. Kedua macam orang
percaya ini, yaitu orang percaya yang dibangkitkan dan orang percaya yang
diubahkan, akan diangkat dan bertemu dengan Tuhan di awan-awan. Setelah
pengangkatan itu Tuhan akan menyudahi kedatangan-Nya kembali dengan
melaksanakan penghakiman akhir. Sesudah itu orang-orang yang tidak percaya akan
dicampakkan ke dalam penghukuman kekal, sedangkan orang-orang percaya akan
menikmati segala berkat di dalam langit dan bumi yang baru selama-lamanya.
KAJIAN JAMAN SERIBU TAHUN
BERDASARKAN KITAB WAHYU 20:1-6
Kitab
Wahyu merupakan salah satu kitab yang cukup menarik untuk di bahas. Kitab
ini penuh dengan kata-kata symbol yang memiliki arti tertentu yang sesuai
dengan apa yang dimaksudkan oleh penulis mula-mula. Makna ini tidak dapat
di artikan dari kacamata dunia saat ini, namun harus mencari referensi
perbandingan dari sumber lain untuk mengerti apa makana dari setiap simbol yang
ada.
Salah
satu teks dalam kitan ini, yang cukup menarik untuk dibahas ialah teks pada
pasal 20. Gagasan mengenai kerajaan seribu tahun atau yang dikenal dengan
kata millennium cukup membingungkan mengenai artinya. Heer dalam bukunya
“Tafsiran Alkitab Wahyu Yohanes” berpendapat bahwa istila “seribu tahun”
bukanlah seperti seribu tahun biasa, melainkan suatu simbol untuk “kurun waktu yang sangat lama.[16] Ada juga pandangan yang mengatakan bahwa “seribu
tahun” hanya merupakan angka yang berarti “kesempurnaan total.”
Pendapat ini menegaskan bahwa itu adalah lambang kemenangan Kristus dan berkat
yang indah bagi gereja masa kini bahwa iblis telah dikalahkan dan dibelenggu.[17] Pendapat lain datang dari Irenaeus dan Agustinus.
Irenaeus berpendapat bahwa kerajaan seribu tahun adalah suatu masa
berkat, yang masih ada di masa depan, dan akan berlangsung sebelum datangnya
hari pengadilan.[18]
Sementara Agustinus berpendapat bahwa kerajaan seribu tahun itu sudah ada
sekarang, dan telah mulai dengan kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke
Sorga.[19]
Dari beberpa pandangan yang ada, penulis menemukan bahwa pandangan tersebut
belum ada kesatuan pemahaman. Oleh sebab itu, penulis akan melakukan penelitian
mengenai makna kerajaan seribu tahun yang terdapat di dalam kitab Wahyu 20:1-
6.
KAJIAN
KATA DAN FRASA
20:1-3
(pengikatan iblis)
1Lalu aku
melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan
suatu
rantai
besar di tangannya 2ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan.
Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya 3lalu melemparkannya ke dalam jurang
maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia
jangan lagi menyesatkan bangsa bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu;
kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
20:1 "Lalu aku melihat seorang
malaikat turun dari langit, memegang anak kunci jurang maut" Mirip
dengan malaikat yang memiliki kunci jurang maut di 9:1-2,11. Sangat menarik bahwa
Setan terikat oleh malaikat yang tidak disebutkan namanya. "kunci
jurang maut" Kita telah melihat dua kunci dalam Wahyu. Yesus memiliki
kunci maut dan Hades dalam 1:18 dan malaikat tanpa nama memiliki kunci jurang
maut di 9:1. Istilah "kunci" adalah metafora untuk "otoritas
atas" Istilah "jurang maut" adalah kata Yunani untuk
"kedalaman" dengan ALPHA PRIVATIVE (jurang maut) dan telah dibahas
dalam 9:1. Tampaknya menjadi penjara roh-roh jahat. Jurang dianggap sebagai gua bawah
tanah yang luas yang berfungsi sebagai tempat kurungan bagi roh-roh yang tidak
taat menunggu penghakiman ( Yudas 1:6, Lukas 8:31). Dalam I Henokh 88:1
malaikat yang jatuh terikat tangan dan kaki dan dilemparkan ke dalam jurang yang
sempit dalam, mengerikan dan gelap.[20]
Namun semuanya itu adalah simbolisme saja.[21]
Paulus
di Roma 10:7. Mengindentikkan Jurang maut dengan " Tartarus " sebagai tempat kurungan
semua roh jahat (lih. Lukas 8:31; Yudas 6; 2 Pet 2:4). Dalam Yudaisme rabinik
abad ke 2 dan 3, itu dipahami sebagai bagian tidak benar dari Hades.
20:02
"naga, si ular tuaitu, yaitu Iblis dan Setan” Keempat
sebutan dari si jahat, yang telah dibahas pada 12:9, ditekankan untuk
mendefinisikan dengan tepat siapa yang sedang terikat dan yang kemudian akan
dilemparkan kedalam lautan api (lih. ay 10). Pengikatan itu merujuk kepada pembatasan Allah atas si jahat
dalam bentuk melucuti kekuatan dan kuasanya.[22]
Ini
menghubungkan yang Awal (lih. Kej 3) dengan yang Akhir (Why. 20-22).
Istilah
" Naga " mungkin
1.
sejajar dengan "ular". Di PL, istilah Ibrani tanin dapat
merujuk ke
a.
ular tanah (lih. Kel 7:9,10,12;.Ul 32:33; dan mungkin Mzm. 91:13)
b.
ular laut (lih. Kejadian 1:21; Maz. 148:7)
2.
sejajar dengan mitos rakasa laut, Leviathan (lih. Ayub 7:12; Maz. 74:13-14; Yes
27:1), yang digunakan untuk menggambarkan salah satu makhluk Allah (lih. Ayub
41; Maz. 104: 24-26), atau sebagai symbol kejahatan (seperti Rahab, lihat
Yesaya 51:9)
3.
digunakan secara simbolis oleh para pemimpin untuk musuh-musuh Israel
a.
Mesir (lih. Maz. 87:4; Rahab; Yeh. 29:3)
b.
Babel (lih. Yer. 51:34)
4.
digunakan dalam mitologi Mesopotamia sebagai rakasa kekacauan (lih. Pengantar
Wahyu 12B dan khususnya di 12:3 King James Version menerjemahkan baik tannin
dan tannim (howlers atau serigala, lih. Ayub 30:29, Mzm
44:19; Yes. 13:22, 34:13, 35:7, 43:20; Yer. 9:11; 10:22, 49:33, 51:37,
Yehezkiel
"ia
mengikatnya seribu tahun lamanya" Inti dari ayat ini adalah Iblis berada di bawah kendali
Allah.[23]
Jika pengikatan Iblis hanya suatu tindakan simbolis, maka wajar jika “seribu
Tahun”juga di tafsirkan secara simbolis. Kistemaker menuliskan dalam
bukunya bahwa:
”Menurut beberapa teolog, 1000 tahun
ini merujuk kepada rentan waktu antara kembalinya Tuhan Yesus dan akhir segala
zaman. Tetapi ada beberapa keberatan terhadap pendapat ini: (1) Kata
millennium berasal dari bahasa Latin, mille (seribu) dan annum (tahun), muncul
enam kali dalam pasal ini dan tidak muncul di bagian lain. (2) Tuhan
Yesus tidak berkata apa-apa tentang pemerintahan seribu tahun bersama
orang-orang kudus di bumi. (3) Dalam surat-surat mereka, Petrus dan
Paulus tidak pernah menyinggung tentang seribu tahun pemerintahan Kristus di
bumi. PB mengajarkan bahwa Kristus hanya kembali sekali lagi dan bukan
dua. Pemunculan pertama seribu tahun (ayat 2) adalah masa “seribu tahun
iblis” yang terentang dari masa saat iblis tinggal dalam lubang jurang maut
sampai ia di lempar ke dalam lautan api untuk selamanya. (4) Tafsiran harafia
akan kitab Wahyu yang penuh dengan simbol ini sangat sulit untuk di
terima. (5) Seribu adalah sepuluh pangkat tiga yang berarti penuh, lebih
senada dengan irama kitab Wahyu, jika istila ini ditafsirkan secara simbolis.”[24]
20:3
"lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan
memeteraikannya di atasnya" Ada lima kata kerja
yang berhubungan dengan pengikatan Iblis oleh malaikat tanpa nama: (1) "ia
menangkapnya"; (2) " mengikatnya "; (3)" melemparkan
dia "; (4)" menutupnya "; dan (5)" memeteraikannya "Semua
ini adalah AORIST ACTIVE INDICATIVES. Ini berarti penghapusan lengkap dari
pengaruh setan. Mungkin menjadi acuan kepada Yes. 24:22. "supaya ia
jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa" Kebohongan selalu menjadi
tujuan dari si jahat dan agen-agennya (lih. 12:9 13:11-14; 16:14, 19:19, 20:8).
Karena ia tahu bahwa waktunya sangat singkat (lih. 12:12), ia mencoba untuk
memimpin sebanyak mungkin ciptaan Allah yang terkasih, pria dan wanita, jauh
dari-Nya ke dalam pemberontakan dan ketidakpercayaan. Dia juga ingin disembah, sebagaimana
dapat dilihat dalam pencobaan Yesus di Mat. 4:9 dan 13:4. Pertanyaan yang
sangat penting adalah, kepada siapa yang dimaksud dengan "bangsa ini"
merujuk? Bangsabangsa yang tidak percaya sebelumnya dihancurkan dalam 17:2,
18:3 dan 19:18-21.
"sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan
dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya" Telah ada banyak diskusi
tentang mengapa setan "harus"(dei) harus dilepaskan untuk sedikit
waktu. Beberapa melihatnya sebagai Allah menunjukkan keadilan
penghukuman-Nya atas manusia durhaka, yang lain mungkin melihatnya
sebagai satu lagi kesempatan penebusan seperti dalam 9:20-21, 14:6-7; 16:9,11.
Memungkinkan juga untuk melihat terikatnya Setan sebagai simbol dari
kekalahan akhir si jahat menggunakan gambaran apokaliptik Yahudi dari I
Henokh 10:4-6,11-13, di mana Azazel (setan padang pasir Im. 16:8,10,26)
dipenjara oleh malaikat sehingga ia tidak dapat memimpin orang-orang kepada
penyesatan. Hukuman penjara adalah cara malaikat memegang si jahat
sampai hari penghakiman dalam Yes. 24:21-22; 2 Pet. 2:4; dan Yudas 6.
Mungkin juga pembebasannya memicu akhir zaman, sekali-dan-selamanya,
konfrontasi antara Allah, Mesias, Roh, dan pengikutnya vs Setan,
binatang laut, binatang tanah, dan pengikutnya. Penciptaan akan dibersihkan
dari yang jahat. Sejarah telah menjadi medan perang, sejarah akan
menjadi tempat konfrontasi final. Motif PL adalah dari Maz. 2 dan Yeh.
38-39. Penghakiman akhir zaman yang sama terlihat di 19:19-21. Jika ini benar
maka bab 17-19 dan 20 paralel dan mencakup periode yang sama dari
kedatang Kristus pertama kali kedatangan-Nya yang kedua.
Pasal
20:4-6
4Lalu
aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan
kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal
kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak
menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada
dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. 5Tetapi orang-orang mati
yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan
pertama. 6Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan
pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka
akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai
raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
20:4
"Lalu aku melihat takhta-takhta" Ini
merupakan acuan kepada Dan. 7:9. Sejumlah takhta disebutkan dalam Wahyu: (1)
tahtAllah a (lih. 5:1,1,17; 6:16; 7:10,15, 19:4, 21:5),
(2) tahta setan (lih. 2:13), dan (3) takhta binatang itu (lih. 13:2; 16:10).
Ini adalah metafora otoritas dan kekuasaan.
"Dan orang-orang yang duduk di atasnya" Ini merupakan acuan kepada
Dan. 7:22. Pertanyaannya adalah, kepada siapa "mereka" merujuk? Dalam
Daniel, bisa menjadi malaikat atau orang-orang kudus. Ada banyak diskusi di
antara komentator tentang berapa banyak kelompok-kelompok yang disebutkan dalam
ayat ini.
1.
sebagian melihat tiga kelompok (orang-orang yang duduk di takhta, martir
Kristen, dan Kristen lain yang tidak
menyembah binatang itu)
2.
beberapa melihat dua kelompok
3.
sebagian melihat satu kelompok.
Jika satu kelompok,
maka mengacu pada para martir Kristen. Namun, tidak ada Kitab Suci lain paralel
dengan pemerintahan terbatas para martir. Alkitab menjanjikan sebuah pemerintahan
untuk semua orang kudus (lih. Wahyu 3:21; 5:10, 22:5, Mat. 19:28; Lukas
22:29-30, II Tim. 2:12). Lihat Topik Khusus di 5:10. Yang lainnya mendasarkan
pandangan mereka tentang dua kelompok pada frase kecil di bagian akhir ay. 4, "yang
menolak untuk menyembah binatang liar" Mereka melihat ini sebagai kelompok
kedua orang Kristen, semua orang percaya yang meninggal karena kematian alami
tetapi yang menolak untuk menyembah binatang itu. Dalam hal Kedatangan Kedua di
pasal 19 dan penghakiman Takhta Putih besar di 20:11, ini mungkin merupakan interpretasi
terbaik. Jika penafsiran ini benar, maka penghakiman Tahta Putih besar di ay.11
hanya merujuk kepada mereka yang terhilang dan tidak paralel langsung ke Mat.
25:31. Bagian merupakan bagian paling sulit
di dalam kitab Wahyu. “mereka yang dipenggal kepalanya” dan “mereka yang
tidak menyembah binatang”. Untuk mengerti suatu konsepsi yang benar dari
ayat-ayat ini, kita harus kembali ka masa abad pertama. Berbagai
panganiayaan dari Kekaisaran Romawi sedang merajalela.[25]
Para martir dengan tenang meletakkan kepala mereka di bawah pedang
eksekutor. Paulus dan Yakobus telah melakukan ini. Mereka lebih
memilih mati daripada berkata ”Kaisar adalah Tuhan”. Orang-orang tetap
beriman, meskipun mereka sedang berada di tengah-tengah api dan sedang
dilemparkan ke pada binatang buas. Oleh sebab itu, Gereja Tuhan menerima
penglihatan mengenai jiwa-jiwa para martir yang setia dan bahkan rela mati demi
Kristus ( 1:2,9; 6:9).
Istilah “dipenggal kepalanya”
merupakan metonymy,[26]
yaitu menyebutkan suatu bagian untuk menyatakan keseluruhan. Frase
“dipenggal kepalanya” bukan hanya mewakili mereka yang mati secara martir,
tetapi juga mewakili setiap orang yang menyerahkan dirinya kepada Tuhan
walaupun tidak mengalami kematian dengan cara martir.[27]
Istilah
"dipenggal" mengacu pada kapak bermata dua yang digunakan untuk
hukuman mati di Republik Romawi (lih. Rom 13:4 dan Yosefus, Antiquities of
the Jews, 14:9:4). Ini mengacu pada martir Kristen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mereka
yang mati dipenggal kepalanya merupakan istilah yang digunakan unuk menunjuk
kepada semua orang Kristen atau gereja yang sebelumnya Yohanes telah lihat
dalam 6:9-11.
"dan orang-orang yang tidak menyembah binatang itu" Jika
kalimat di atas merujuk pada martir, makafrase ini merujuk kepada orang lain
yang meninggal selama jangka waktu tertentu (lih. 13:15). Sekarang, jika iniadalah
gambar dari periode antara kedatangan kedua Kristus, maka mengacu pada semua
orang percaya. Jika inihanya periode akhir zaman, maka hanya generasi tersebut.
"dan yang juga tidak menerima tanda" Lihat catatan di
13:16-17. Tanda ini pararel dengan "yangtidakmenyembah binatang itu atau
patungnya."
"mereka hidup kembali" istilah ini merujuk kepada kebangkitan
fisik (lih. Mat. 9:18; Yohanes 4:25 Kis. 1:3, 9-11; Rom.14: 9; Wahyu 1:18;
2:08; 13:14). Penerjemah tidak dapat menafsirkan kegunaan salah satu istilah
dalam ay. 4 sebagai kebangkitan spiritual dan penggunaan kedua dalam ay. 5
sebagai kebangkitan fisik. Apakah para martir yang memerintah dengan Kristus,
memiliki tubuh kebangkitan atau badan fisik yang hilang? Jika mereka memiliki
tubuh kebangkitan, lalu bagaimana dengan "bangsa-bangsa"?
"Dan memerintah sebagai raja bersama Kristus untuk masa seribu
tahun" Konsep Yesus memerintah disebutkan dalam Wahyu 12:5; 19:5 dan
tampaknya disinggung dalam Mzm. 2:8-9; orang-orang kudus memerintah dengan
Kristus disebutkan dalam Mat. 19:28; 22:28-30 Lukas; II Tim. 2:12; Wahyu 3:21;
5:10; 20:4,6 dan 22:5. Apakah pemerintahan selama 1000 tahun atau kekal (lih.
7:14,18,27 dan Why. 22:5)? Apakah memerintah duniawi (lih. 5:10) dalam konteks
Palestina atau konteks universal? Lihat Topik Khusus tentang memerintah di
Kerajaan Allah pada 5:10. Jika 1.000 tahun adalah simbolis dari usia gereja
(inkarnasi untuk parousia), maka 1.000 tahun ini (10x10x10) bentuk Ibrani superlatif dari jumlah untuk
kelengkapan) mengacu kepada kekekalan. Bagaimanpun, skenario ini tidak cocok
dengan ay. 5-6. Ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana salah satu
pendekatan interpretif menjawab beberapa naskah dengan baik, tapi tidak semua.
Skema interpretatif yang berbeda ini dikembangkan sebagai interpreter yang
berbeda yang menekankan pada naskah yang berbeda dan membaca seluruh PB melalui
beberapa naskah "kunci" yang terpilih. Disini ada fluiditas,
ambiguitas, misteri. ahkan ada yang berpandangan bahwa Iblis diikat selama 1000
tahun sebenarnya menyatakan kemenangan Kristus yang sempurna. Jadi, orang-orang
mati (martyr) yang hidup kembali (Wahyu 20: 4) dimengerti secara
rohani (bukan kebangkitan tubuh). Mereka ini, yang secara rohani hidup,
memerintah bersama dengan Kristus di Sorga untuk masa 1000 tahun.
George
E. Ladd mengatakan: “Adalah sulit untuk memahami 1000 tahun di mana ia
(setan) diikat secara harfiah, mengingat angka-angka dalam Wahyu yang jelas
simbolis. 1000 = 3 pangkat 10 – suatu waktu yang ideal.” Jadi, dalam
konsep A-Millenium masa 1000 tahun dipahami sebagai angka figurative yang
menunjukkan kegenapan waktu TUHAN yang tidak diketahui.
C.
J. Haak, dalam Dogmatika Reformasi, hlm. 353, menjelaskan: Istilah Kerajaan
1000 thn (dlm pengertian nyata) tidak tertulis di Wahyu 20. Yang memerintah
ialah jiwa-jiwa di sorga, orang-orang Kristen yang telah meninggal, jadi bukan
di bumi. Pemerintahan ini sudah berlaku sejak hari Pentakosta.
20:5
NRSV
dan terjemahan TEV membuat ay. 5 sebuah sisipan. Siapa yang terlibat dalam kebangkitan
yang pertama akan menentukan siapa yang terlibat dalam penghakimanan umum di
20:11. Berikut adalah pilihan untuk "sisa orang mati."
1.
yang terhilang (lih. Ay. 6; Dan. 12:2)
2.
Orang Kristen dari periode sebelumnya (lih. ay. 6; II Tim. 2:12)
3.
Orang Kristen dari periode ini, tapi yang meninggal karena Kematian alami (lih.
Ay. 4c).
"kebangkitan pertama" Sepanjang PB ada penekanan pada
kebangkitan orang mati (lih. Yohanes 5:28-29, Lukas 14:14, Kis 24:15; 1 Kor.
15:52; Fil. 3 : 3; 1 Tesalonika 4:16; II Tesalonika 1:7-10). Namun, tidak ada paralel
dalam Alkitab untuk dua kebangkitan terpisah bagi orang percaya, kecuali jika
itu adalah acuan untuk kebangkitan kedua di Dan. 12:2 (yang terhilang dan
diselamatkan), walaupun George Ladd melihat Yohanes 5:29 dan 1 Kor. 15:24-25
sebagai paralel yang memungkinkan. Semua sistem teologis, bahkan mereka yang
percaya secara literal pemerintahan seribu tahun, memiliki masalah penafsiran
yang besar dengan kebangkitan yang terpisah ini. Apakah orang Kristen yang
terangkat (lih. 1 Tesalonika 4:13-18; Why. 4:11 atau 11:12) terlibat dalam
pemerintahan seribu tahun; Apakah orang percaya dalam PL terlibat dalam
pemerintahan seribu tahun? Apakah termasuk martir PL, atau hanya mereka yang
mati syahid selama kesengsaraan akhir zaman?
"mereka akan menjadi imam Allah dan Kristus" ini merupakan
acuan kepada Kel. 19:5-6. Terminologi ini, mengacu pada Israel sebagai alat
Tuhan bagi pewahyuan dan penebusan bangsa-bangsa yang tidak percaya, di PB
telah diperluas untuk mencakup semua jemaat (lih. 1 Pet 2:5,9 dan Wahyu 1:6;
5:10). Dalam surat kepada jemaat Filadelfia, sebuah kiasan dibuat untuk
orang-orang kudus dalam kaitannya dengan bait suci (lih. 3:12). Metaforanya
telah berubah dari hamba Allah atas nama dunia ini kepada persekutuan intim
dengan Tuhan. 20:6 Ayat ini menambah masalah interpretatif. Mengapa
setiap orang percaya dikenakan pada kematian kedua, yang merupakan metafora
untuk neraka (lih. ay 6)? Apakah hanya para martir saja yang menjadi imam untuk
Tuhan atau semua orang kudus (lih. 1:6; 5:10; II Pet. 2,5,9)? Apakah hanya para
martir abad pertama yang akan memerintah atau para martir PL juga termasuk
didalamnya, akankah para martir di setiap zaman termasuk atau semua orang
Kristen yang tetap setia akan disertakan?
TEMPAT KERAJAAN SERIBU TAHUN
Dalam karangan Assumtion of Moses
menganggap bahwa kerajaan seribu Tahun terjadi di surga.[28]
Dalam buku Russel sendiri yang menjelaskan tentang “the kingdom on this
earth”, menuliskan bahwa ada beberapa tulisan yang menganggap bahwa
kerajaan ini akan berlangsung di bumi, contohnya seperti kitab Daniel, 1 Henok
6-36, 1 Henok 83-90,Perjanjian XII Patriakh, Mazmur Salomo, 1 Henok 37-71, dan Sibilline
Oracles III.[29]
Menurut beberapa tulisan yang terdapat di dalam kitab Wahyu pasal 20, Yohanes
menunjukkan bahwa kerajaan ini akan terjadi di Bumi. Seperti yang
terdapat di dalam pasal 20:1 “seorang malaikat turun dari sorga”, dan pasal
20:7; 20:10 “ menggambarkan apa yang terjadi di Bumi. Wahyu 5:10
Dan telah menjadikan kita raja-raja dan imam-imam bagi Allah, dan kita akan
memerintah di bumi (KJ).Kerajaan 1000 tahun itu akan berlangsung di planet
bumi kita sekarang ini. Kerajaan ini begitu heran dan indah, tetapi ini bukan
Sorga, Sorga jauh lebih indah.[30]
Pasal 12-18, bumi di gambarkan
sebagai tempat yang dikuasai oleh Iblis. Dan pasal 19:12-20:3
memperlihatkan takdir ahir mereka.[31]
Namun dilanjutkan pada pasal 20:4, Iblis telah di kurung, dan dunia tidak lagi
di dalam kekuasaan mereka, tetapi di bawah kekuasaan Kristus. Hal ini
membuktikan kemenangan atas kejahatan. Kerajaan seribu tahun merupakan
penggenapan janji yag terdapat di dalam pasal 3:21; 5:9-10; 6:9-10; 12:11.[32] Yohanes menggunakan angka 1000 tahun bukan untuk
menunjukkan durasi dari kerajaan itu sendiri. Angka1000 lebih kepada arti
simbol dari kesempurnaan.[33]
Sebagaimana angka “seribu” melambangkan kesempurnaan, maka dapat dikatakan
bahwa masa ini merupakan masa yang sempurnah yang di sediakan Kristu bagi
umat-Nya. Sebagaimana hari sabat adalah hari perhentian, maka masa ini
merupakan sabad dari sejarah umat manusia.[34]
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Amillenialisme
Tidak percaya adanya kerajaan seribu tahun secara hurufiah. Kerajaan seribu
tahun itu hanya simbolis saja. Kebangkitan pertama dan kebangkitan terakhir
adalah menyatu. Orang yang percaya tafsiran ini adalah percaya bahwa saat ini
kita sudah hidup seperti dalam Wahyu 20 ( kelompok Calvin, reform). Postmillennialisme
Percaya kita sudah ada dalam Kerajaan 1000 tahun, tidak tahu mulainya kapan dan
menunggu datangnya Yesus. Kelompok ini percaya bahwa Yesus akan datang setelah
dunia diberitakan Injil. Kelompok ini adalah kelompok yang percaya transformasi.Terkenal
dengan pengajaran Kingdom Now (Bob Waynera, Pat Robinson). Percaya bahwa saat
ini dapat terjadi transformasi (pemulihan ekonomi, tidak ada sakit
penyakit,dsb).Kelompok ini percaya bahwa kita sudah hidup dalam Kerajaan seribu
tahun secara hurufiah.Premillennialisme Percaya ada kerajaan seribu
tahun secara hurufiah dan kerajaan seribu tahun karena Yesus belum datang.
Kerajaan seribu tahun dimulai saat Yesus datang.
Menurut
Amil, kerajaan 1000 tahun itu simbol/rohani terjadi dalam 1 hari
"Janganlah
kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di
dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan
keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat
jahat akan bangkit untuk dihukum." (Yohanes 5:28-29).
Sanggahan
terhadap Premill : "Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu
ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama
seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari." (2 Petrus
3:8). "Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir
masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama." (Wahyu 20:5). Menurut
Amill, kita sedang hidup dalam Kerajaan 1000 tahun secara
rohani/simbolis,dimana Gereja memerintah dan setan telah dibelenggu.
"Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga." (Matius 24:24).
Kedatangan
si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan
ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,"dengan rupa-rupa tipu daya
jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan
mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka." (2 Tesalonika
2:9-10). Kerajaan setan masih bekerja dan menyesatkan.
Menurut
amill / postmill, peristiwa - peristiwa Wahyu 20 terjadi sekarang.
Sanggahan
:
"Lalu
aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman
Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah
sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun." (Wahyu
20:4).
Seribu Tahun bukanlah menunjuk kepada durasi dari
kerajaan serbu tahun itu sendiri, tetapi merupakan kesempurnaan. Hal ini
ditandai dengan tidak adanya manifestasi kejahatan yang terjadi pada masa
itu. Kerajaan seribu tahun merupakan masa yang dipersiapkan Kristus bagi
umat-Nya yang setia kepadanya.Kerajaan seribu tahun terjadi di dunia untuk semntara
waktu dimana Kristus berdaulat penuh atas umat manusia, namun Iblis akan
dilepaskan kembali untuk sementara waktu untuk menggenapi maksud Allah.
Maksud Allah disini ialah untuk menunjukkan bahwa dosa bukan disebabkan oleh keadaan sosial yang jahat dan
lingkungan yang buruk, namun oleh hati manusia yang penuh dosa. Sewaktu setan di lepaskan,
ternyata ia menemukan bahwa hati manusia masih menanggapi bujukannya meskipun
mereka berada pada masa yang penuh kedamaian. Hal ini menunjukkan bahwa panghakiman
Allah itu adil. Selain itu, juga untuk menunjukkan bahwa Iblis
berada di bawah kekuasaan Allah.
Seribu tahun paling baik ditafsirkan
secara simbolis, berarti masa yang tidak pasti antara kenaikan Tuhan Yesus
sampai kepada kembali-Nya. Singkatnya, Ayat ini mengajarkan eskatologi
yang saai ini sedang terealisasikan. Dan melihat fungsi dari kitab ini,
maka Yohanes ingin menjawab kebutuhan yang ada pada zaman itu, yaitu untuk
menghibur orang percaya yang sedang berada di bawah tekanan Kekaisaran Romawi
supaya tetab setia di dalam Kristus. Hal yang dinyatakan secara eksplisit dalam Alkitab adalah
bahwa akan terjadi kesengsaraan besar dan pengangkatan orang percaya (1
Tesalonika 4:13-18; 1Tesalonika5:9; Wahyu 3:10). Adanya kebangkitan orang mati dan
pemerintahannya bersama dengan Kristus di tahktanya (Why 20:4).
Perbedaan
pandangan tersebut bukanlah sesuatu yang signifikan dan tidak perlu
diperdebatkan, karena tidak merupakan esensi dari iman Kristen yang adalah
“Keselamatan” (Salvation) dalam Yesus Kristus. Anggaplah perbedaan tersebut
sebagai kekayaan pemikiran dalam kehidupan iman setiap orang percaya, dalam
menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua. Waktulah yang akan menentukan
pandangan manakah yang paling tepat.
PUSTAKA
Berkhof,
Louis Teologi Sistematika 6 Doktrin Akhir
Zaman, Surabaya: Momentum 2010
Brill
J. Weslay, Dasar yang Teguh, Bandung:
Kalam Hidup, 1994
Christina, Enda. Studi Eksegesisi Terhadap Gagasan Milenium
Dalam Wahyu 20:1-6, Skripsi. Malang:
STT ______________Satyabhakti, 2001.
D. S.. The Method And
Message Of Jewish Apocalyptic. Philadelphia: The Westminster Press,
1964
Enns
Paul, The Moody Hand Book Of Theology
Hank
Ten Napel, Kamus Teologi Inggris
Indonesia, Jakarta:BPK Gunung Mulia
Hendriksen, William. Lebih
Dari Pemenang: Sebuah Interpretasi Kitab Wahyu. Surabaya:
Momentum, 2007.
Herr, J. J. de. Tafsir
Alkitab: Kitab Wahyu. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1996.
Kistemaker, Simon J. Tafsiran
Kitab Wahyu. Surabaya: Momnetum, 2011.
Mounce, Robert H. The New
International Comentary On The New Testament: The Book Of Michigan:
Russel,.
Rakhmat Ioanes. 'Tiga
Pandangan Tentang Kerajaan "Seribu Tahun"' dalam Berteologi di
Tengah Perubahan,
_______________ed. Natanael Setiadi. Jakarta: KPT
GKI. 2007.
Rapids:Baker,
1958) Anthony A.Hoekema. Alkitab dan Akhir Zaman, Momentum: Surabaya,
2004
Wiersbe, Warren W. Berkemenangan
Di Dalam Kristus, Di Dalam Kristus Anda Adalah Seorang __________________PemenangBandung:
Yayasan Kalam Hidup, 2002.
William B. Eerdmans Publishing
Company Revelation. , 1977.
Wongso.
Peter Dr, Hermeneutika Eskatologi, SAAT: Malang,1989 Loraine Boettner, The
Millenium, (Grand http://en.wikipedia.org/wiki/Amillennialism
http://kireniuswdiktuss.blogspot.com/2013/07/apa-itu-amilenialisme.html
[1] Paul Enns, The Moody Hand Book Of Theology, hlm 461
[2] J. Weslay Brill, Dasar yang
Teguh, (Bandung: Kalam Hidup, 1994) 321
[3] Hank Ten Napel, Kamus Teologi Inggris Indonesia, Jakarta:BPK
Gunung Mulia. Hlm 27
[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Amillennialism
[5] Ioanes Rakhmat. 2007. 'Tiga Pandangan
Tentang Kerajaan "Seribu Tahun"' dalam Berteologi di Tengah
Perubahan, ed. Natanael Setiadi. Jakarta:
KPT GKI. Hlm. 89-90.
[6] Paul Enns …………..hlm 478
[7] Dr. Peter Wongso, Hermeneutika Eskatologi, (SAAT:
Malang,1989 hal, 172
[8] Loraine Boettner, The Millenium, (Grand Rapids:Baker,
1958)hal., 14
[9] Louis Berkhof………hlm 111
[10] Dr. Peter Wongso……………….hlm.173-174
[11] Anthony A.Hoekema. Alkitab dan Akhir Zaman, (Momentum:
Surabaya, 2004),hlm. 245-246.
[12] Louis Berkhof……94
[13]
http://kireniuswdiktuss.blogspot.com/2013/07/apa-itu-amilenialisme.html
[14] Anthony Hoekma..., 236-237
[15] Paul Enns……..hlm 474
[17] Warren W Wiersbe, Berkemenangan
Di Dalam Kristus, Di Dalam Kristus Anda Adalah Seorang Pemenang, (Bandung: Yayasan
Kalam Hidup, 2002), 158
[20] Robert
H Mounce, The New International Comentary On The New
Testament: The Book Of Revelation. (Michigan: William B. Eerdmans
Publishing Company, 1977), 351-352
[21] William
Hendriksen, Lebih Dari Pemenang: Sebuah Interpretasi Kitab Wahyu,
(Surabaya: Momentum, 2007), 221
[25] William
Hendriksen, Lebih Dari Pemenang: Sebuah Interpretasi Kitab Wahyu,
(Surabaya: Momentum, 2007), 227
[26] Enda
Christina, Studi Eksegesisi Terhadap Gagasan Milenium Dalam Wahyu 20:1-6,
Skripsi ( Malang: STT Satyabhakti, 2001), 25
[28] D.S Russel, The
Method And Message Of Jewish Apocalyptic, (Philadelphia: The Westminster Press. 1964), 290.
[30]
http://www.tulang-elisa.org/kerajaan-1000-tahun/
JTG Casino in Scottsdale, AZ: 5 tips and tricks - KTAR
BalasHapusIt's like a 충주 출장안마 ghost town in the suburbs. JTG Casino & 경기도 출장안마 Hotel is 울산광역 출장마사지 on the 부천 출장마사지 north end of the 부산광역 출장마사지 Arizona border with Temecula, a state-of-the-art